A Pengertian Metode Ilmiah dan Non Ilmiah 1. Metode Ilmiah Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Metode ilmiah merupakan rangkaian struktur kerja yang tidak dapat dipisahkan. Definisi Emoji: Artikel ilmiah adalah tulisan yang disusun berdasarkan metode penelitian ilmiah dan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah untuk memberikan kontribusi terhadap pengetahuan dalam suatu bidang ilmu tertentu. A. Pengertian metode Ilmiah dan non ilmiah. 1. Metode Ilmiah. Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Metode ilmiah merupakan rangkaian struktur kerja yang tidak dapat dipisahkan. MetodeIlmiah: Pengertian dan Langkah-Langkahnya | Kimia Kelas 10. Tedy Rizkha Heryansyah Agu 3, 2022 • 7 min read. Konsep Pelajaran. SMA. Kelas 10. Kimia X. Artikel Kimia kelas X ini akan menjelaskan tentang pengertian metode ilmiah serta apa saja langkah-langkah metode ilmiah. --. Ketika kita ingin menemukan jawaban atas permasalahan sains Metodeilmiah adalah suatu kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Dalam sains dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Sedangkan dalam ilmu-ilmu sosial dan budaya, yang terbanyak dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan pengamatan; eksperimen, generalisasi, dan verifikasi Karya ilmiah memiliki struktur yang lebih kompleks dengan bagian-bagian seperti abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi, hasil atau temuan, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Karya ilmiah juga cenderung memerlukan tinjauan pustaka yang lebih mendalam untuk mendukung argumen yang diajukan. 3. Gaya Penulisan. Seperti dikutip O1U5H. Perbedaan utama antara penelitian ilmiah dan non-ilmiah adalah penelitian ilmiah dapat diulang beberapa kali menggunakan metode dan data yang sama, sedangkan penelitian non-ilmiah tidak dapat diulang karena menggunakan intuisi, pengalaman pribadi, dan keyakinan pribadi. Studi penelitian ilmiah dan non-ilmiah berbeda satu sama lain dalam metodenya. Pada dasarnya penelitian ilmiah menggunakan proses yang logis dalam melakukan penelitian, sedangkan penelitian non ilmiah menggunakan teknik dan strategi yang tidak mengandung landasan ilmiah dalam memperoleh pengetahuan. ISI 1. Ikhtisar dan Perbedaan Kunci2. Apa itu Penelitian Ilmiah3. Apa itu Penelitian Non-Ilmiah4. Penelitian Ilmiah vs Non-Ilmiah dalam Bentuk Tabular5. Ringkasan – Penelitian Ilmiah vs Non-Ilmiah Penelitian ilmiah mengacu pada penelitian yang mengumpulkan data menggunakan metode dan strategi sistemik. Ada dasar ilmiah dan sistemik dalam pengumpulan data, interpretasi, dan evaluasi data. Ketika melakukan penelitian ilmiah, peneliti harus merencanakan penelitian dan menentukan metodologi. Menurut teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, penelitian ilmiah dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai kategori sebagai observasional dan eksperimental. Penelitian ilmiah beroperasi pada dua tingkat. Satu tingkat adalah tingkat teoretis, dan yang lainnya adalah tingkat empiris. Pada tataran teoritis dikembangkan konsep-konsep, khususnya konsep-konsep yang berkaitan dengan fenomena sosial dan alam. Pada tingkat empiris, konsep dan hubungan teoretis diuji. Ada dua bentuk penelitian ilmiah induktif dan deduktif. Ini tergantung pada pelatihan dan minat peneliti. Dalam penelitian induktif, peneliti mengumpulkan konsep teoritis dari data yang diamati, sedangkan dalam penelitian deduktif, peneliti menguji konsep dan pola teori menggunakan data empiris baru. Apa itu Riset Non-Ilmiah? Penelitian non-ilmiah adalah penelitian yang dilakukan tanpa metode yang sistematis dan dasar ilmiah. Dalam penelitian non-ilmiah, intuisi, pengalaman pribadi, dan keyakinan pribadi digunakan sebagai teknik untuk mencapai suatu kesimpulan. Dengan demikian, kesimpulan dalam penelitian non-ilmiah pada dasarnya didasarkan pada pemikiran dan praduga pribadi. Dalam penelitian non-ilmiah, metode logis dan sistematika tidak digunakan dalam menganalisis data. Penelitian non-ilmiah hanya memberikan solusi untuk masalah tertentu. Itu tidak fokus pada kegiatan atau rekomendasi lain untuk masalah khusus itu. Selain itu, tidak menggunakan prosedur logis atau terorganisir untuk membentuk kesimpulan. Apa Perbedaan Antara Penelitian Ilmiah dan Non-Ilmiah? Meskipun penelitian ilmiah dan non-ilmiah digunakan dalam mengumpulkan data, mereka mengikuti metode dan prosedur yang berbeda. Perbedaan utama antara penelitian ilmiah dan non-ilmiah adalah penelitian ilmiah dapat diulang beberapa kali menggunakan metode dan data yang sama, sedangkan penelitian non-ilmiah tidak dapat diulang karena menggunakan intuisi, pengalaman pribadi, dan keyakinan pribadi. Selain itu, dalam penelitian ilmiah, data dikumpulkan dengan menggunakan berbagai teknik seperti observasi, perumusan, dan pengujian hipotesis. Sedangkan dalam penelitian non-ilmiah, pengumpulan data hanya menggunakan observasi. Selain itu, penelitian ilmiah mengikuti proses yang logis dan sistematis untuk sampai pada suatu kesimpulan, tetapi dalam penelitian non-ilmiah, hanya kepercayaan dan harapan orang yang dipertimbangkan untuk sampai pada suatu kesimpulan. Selain itu, penelitian non-ilmiah tidak mengikuti metode logis, ilmiah, atau sistematis. Jadi, ini adalah perbedaan utama lainnya antara penelitian ilmiah dan non-ilmiah. Selain itu, penelitian ilmiah bersifat objektif, sedangkan penelitian non-ilmiah bersifat subyektif. Di bawah ini adalah ringkasan perbedaan antara penelitian ilmiah dan non-ilmiah dalam bentuk tabel untuk perbandingan berdampingan. Ringkasan – Penelitian Ilmiah vs Non-Ilmiah Penelitian ilmiah menggunakan proses yang logis dalam melakukan penelitian dan merumuskan kesimpulan, sedangkan penelitian non ilmiah menggunakan teknik dan strategi yang tidak didasarkan pada metode ilmiah dalam memperoleh pengetahuan dan sampai pada suatu kesimpulan. Perbedaan utama antara penelitian ilmiah dan non-ilmiah adalah penelitian ilmiah dapat diulang beberapa kali menggunakan metode dan data yang sama, sedangkan penelitian non-ilmiah tidak dapat diulang karena menggunakan intuisi, pengalaman pribadi, dan keyakinan pribadi. Referensi Adam. “Apa itu Penelitian Ilmiah?” Kesopanan Gambar 1. “Riset-huruf-kata-kata-scrabble” CC0 melalui Pixabay 1 Datakualitatif yaitu data yang tidak disajikan dalam bentuk angka tetapi dalambentuk deskripsi. Contoh data ciri Datakuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka. Contoh data hasilpengukuran tinggi batang suatu tanaman. Dta kuantitatif harus diolah dalambentuk tabel, grafik, atau diagram sehingga mudah dipahami orang PenarikanKesimpulan Penarikankesimpulan harus mengacu pada hasil eksperimen. Kesimpulan dari suatupenelitian harus diambil berdasarkan semua data yang diperoleh. Penarikan kesimpulanbukan berdasarkan hasil rekayasa atau kkeinginan peneliti. Bukan pula untukmenuruti kemauan pihak tertentu dengan cara memanipulasi data. Kesimpulan harusmemiliki hubungan yang jelas dengan permasalahna dan hipotesis. Ada2 kemungkinan yang ada dalam pengmbilan kesimpulan, yaitu hipotesis diterimadan hipotesis ditolak. Adabeberapa pendekatan metode non ilmiah yang banyak digunakan, yaitu; pendapatotoritas, pengalaman, penemuan secara kebetulan dan coba-coba Trial and Error,metode a priori dan Pendapat Otoritas Pendapat otoritas ilmiah berasal dariorang-orang yang biasanya telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau orangyang telah mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam suatu bidang/ mereka sering diterima orang tanpa diuji; selalu dipandangbenar. Kadang-kadangada pendapat yang tidak benar namun karena merupakan pendapat orang yangmempunyai wewenang, orang awan menganggap pendapat itu suatau membuktikan bahwa sebelum diperkenalkan teori Copernicus, orang percayabahwa matahari adalah satelit dari bumi. Bumi adalah pusat dari alam dan kawan-kawanya dengan gigih membuktikan teori baru yang sekarangdipercaya kebenarannya bahwa sebenarnya bumi dan satelit-satelit yang lainyaberbutar mengelilingi matahari. Ini sekaligus mengakhiri teori salah yang telahsekian lama selalu dianggap benar karena teori itu berasal dari orang yangmemiliki wewenang. b. Pengalaman Untukmemperoleh sesuatu yang mereka inginkan manusia seringkali menggunakanpengalaman-pengalamannya. Contoh misalnya anak kecil kerapkali menggunakanpengalaman-pengalamannya untuk mendapatkan sesuatu yang dikehendaki dari orangtuanya. Misalnya; anak kecil menggunakan pengalamanya bahwa kalau ia selalupatuh terhadap orang tua dan berprestasi selalu mendapat ganjaran dari orangtuanya. Sebaliknya, kalau ia tidak patuh dan tidak berprestasi ia kena pengalaman-pengalaman seperti itu, anak-anak cenderung patuh dan ingin mendapatkanprestasi yang setinggi-tingginya agar memperoleh pujian dan ganjaran dari orangtuanya. Pengalamanmemang kadang-kadang banyak membantu. Tetapi jika tidak digunakan secara kritisbisa merugikan. Anak kecil yang terbiasa rakus kalau di rumah ; Selalu memilihkue-kue yang besar waktu ibunya membagi kue-kue kemungkinan anak itu akanmemilih hadiah yang dibungkus dalam bungkusan yang lebih besar meskipun mungkinisinya barang yang tak berharga. c. PenemuanCoba-coba Trial and Error Penemuan secara kebetulan banyak terjadi danbanyak diantaranya sangat berguna, Misalnya, Newton menemukan hukum grafitasibumi waktu ia secara kebetulan melihat buah apel yang jatuh. Archimedes,menemukan dalil Archimedes yang sangat terkenal itu sewaktu ia mandi berendam dalam suatu bak yang penuh air. Adaseorang penderita malaria yang secara kebetulan menemukan obat penyakitnya padawaktu mandi dikolam yang berisi air pahit yang berasal dari kulit pohon kinayang pohonya tumbang ke dalam parit. Penemuan-penemuan seperti itu di perolehtanpa rencana, tidak pasti, dan tidak melalui langkah-langkah yang sistimatidan terkendali. Penemuancoba-coba trial and error di peroleh tanpa kepastian untuk memperoleh suatukondisi tertentu untuk pemecahan suatu masalah. Usaha seperti ini umumnyamerupakan serangkaian percobaan tanpa arah dan tanpa keyakinan yang pasti untuksuatu pemecahan masalah. Pemecahan terjadi secara kebetulan setelah dilakukanserangkaian usaha coba-coba. Penemuan tersebut pada umumnya tidak efisien dan tidakterkontrol. d. MetodeA Priori Metodaa priori juga disebut metoda intuisi. Dalam pendekatan ini orang menentukanpendapat mengenai sesuatu berdasar atas pengetahuan yang langsung didapatdengan cepat tanpa proses dan pemikiran yang matang. Dalil-dalil dankesimpulan yang diterima menurut metode tersebut semata-mata berdasar alasanyang tidak dipertimbangkan dengan pengalaman. C. Memahami Metode Ilmiah. Perkembanganpola pikir manusia dimualai dari zaman Babilonia kurang lebih 650SM dimanaorang percaya pada mitos, ramalan asibberdasarkan perbintangan. Bahkan percaya adanya banyak dewa. Pengetahuan itumereka peroleh dengan berbagai cara, antara lain 1. Prasangaka Yaitu suatuanggapan benar padahal baru merupakan kemungkinan benar atau kadang-kadangmalah tidak mungkin benar. Contoh, pada zaman Babilonia, orang percaya bahwahujan dapat turun dari surge sampai kebumi melalui jendela-jendela yang ada dilangit. Dengan prasangka, orang sering mengambil keputusan yang hanya berguna untuk mencari kemungkinan suatu kebenaran. 2. Intuisi Yaitu suatupendapat seseorang yang diangkat dari erbendaharaan pengetahuannya terdahulumelalui suatu proses yang tidak disadari. Jadi, seolah-olah begitu saja munculpendapat itu tanpa difikir. Pengetahuan yang dicapai denngan cara demikiansukar dipercaya, ungkapan-ungkapan sering juga masuk akal namun belum tentucocok dengan kenyataan. Contoh, seorang astrolog disamping rumusannya seringmenggunakan intuisinya dalam memberikan ramalan nasib seseorang. 3. Trialand error Yaitu metodecoba-coba atau untung-untunngan. Cara ini dapat diibaratkan seperti seekor kerayang mencoba meraih pisang dalam sebuah kerangken dari percobaab Kohler,seorang psikolog Jerman. Kera itu dengan cara coba-coba akhirnya dapat jugameraih pisang dengan menggunakan tongkat. Banyak penemuanhasil “real and error” sangat berguna bagi manusia, misalnya, ditemukannya rendaman kulitkina untuk obat malaria. Penemuan dengan cara coba-coba ini jelas tidak efisiensebagai suatu cara untuk mencari kebenaran. Pada zamanYunani orang cenderung untuk mengikuti ajaran dari para ahli piker atau parapenguasa. Namun, ajaran-ajaran ini ternyata banyak yang keliru karena ahli-ahlipiker itu terlalu mengandalkan atas pemikiran atau akal sehat, dan kebenaranyang dianut itu adalah yang masuk akalnya. Contohnya, setiap hari kita melihatmatahari terbit dari timur lalu terbenam dari barat. Maka masuk akallah biladikatakan bahwa matahari beredar mengelilingi bumi. Pengetahuan yang didapat dengancara tersebut diatas termasuk pada golongan pengetahuan yang tidak ilmiah. Pengetahuan dapat dikatakan ilmiah bilapengetahuan itu memenuhi 4 syarat yaitu 1. Objektif Artinyapengetahuan itu sesuai objeknya, maksudnya adalah bahwa kesesuaian ataudibuktikan denga hasil pengindraan. Contoh, Galileo dapat dianggap tokohperintis ilmu pengetahuan khususnya IPA karena ia berani menentang kepercayaanyang ada pada masa itu yang berlawanan dari hasil pengamatannya. Ia mengajarkanpada murid0muridnya untuk tidak begitu saja mempercayai ajaran Aristoteles danhendaknya melakukan eksperimen serta membuat kesimpulan atas obserfasinya Galileo mendambakan kebenaranyang objektif atas dasar empiri. 2. Metodik Artinyapengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu dan terkontrol. 3. Sitematik Artinyapengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu system, tidak berdiri sendiri satudengan yang lain saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnyamerupakan satu kesatuan yang utuh. 4. Berlaku umum Artinyapengetahuan itu tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang atau olehbeberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimentasi yang samaakan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Contoh melalui teropongnyaGalileo menemukan adanya gunung-gunung di bulan. Pengetahuan ini tak hanyaberlaku bagi Galileo tetapi setiap orang bila menggunakan teropong yang samadengan cara yang sama akan memperoleh pengetahuan yang sama, yaitu bahwa dibulan ada gunung-gunung. D. Memahami metode ilmiah sebagai dasar IPA mengatakan bahwa IPA adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yangberhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama ataspengamatan dan induksi. Sedangkan Nokes didalam bukunya “Science in Education” menyatakanbahwa IPA adalah pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metode perbedaan diatas sebenarnya tidak berbeda. Memangbenar bahwa IPA merupakan suatu ilmu teoritis, tetapi teori tersebut didasarkanatas pengamatan percobaan-percobaan terhadap gejala-gejala alam. Betapapunindahnya suatu teori dirumuskan, tidaklah dapat dipertahankan kalau tidaksesuai dengan hasil-hasil pengamatan atau observasi. Fakta-fakta tentang gejala kebendaan atau alamdiselidiki, dan diuji berulang-ulang melalui percobaan-percobaan eksperimen,kemudian berdasarkan hasil eksperimen itulah dirumuskan keterangan ilmiahnyaatau teorinya. Teori pun tidak berdiri sendiri. Teori selaludidasari oleh suatu hasil pengamatan. Contoh 1. Maxwelltidak akan sampai menyusun teori gelombang elektromagnetik, kalau seandainyaFaraday tidak berhasil dalam percobaan-percobaannya mengenai induksielektromagnetik. 2. PlanetNeptunus tidak akan diketemukan secara teoritis seandainya sebelumnya tidak adapengamatan yang menyaksikan suatu keanehan dalam lintasan planet-planetlainnya. Jadidapatlah disetujui bahwa ipa adalah suatu pengetahuan teori yang diperoleh ataudisususn dengan cara yang khas khusus, yaitu melakukan observasieksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dandemikiana seterusnya kait-mengkait antara cara yang satu dengan cara yang untuk memperoleh ilmu yang demikian ini terkenal dengan nama metodeilmiah. Metodeilmiah pada dasarnnya merupakan suatu cara yang logis untuk memecahkan suatumasalah tertentu. Metode ilmiah inilah merupakan dasar metode yang digunakandalam IPA. Sejakabad ke 16 para ilmuan mulai menggunakan metode itu ddalam mempelajari alamsemesta ini. Mereka menyadari adanya suatu masalah. Pemecahan masalah itudilakukan tahap demi tahap dengan urutan langkah-langkah yang logis,dikumpulkannya fakta-fakta yang berkaitan dengan masalah tersebut, mengujinyaberulang-ulang melalui eksperimen tersebut yang diyakini yang digunakan kadang-kadang bersifat induktif dan kadang-kadangbersifat deduktif. Pendekataninduktif iaalah mengambil kesimpulan umum berdasar dari sekumpulan oengetahuan,sedangkan yang bersifat deduktif ialah berdasarkan hal-hal yang sudah dianggapbenar diambil suatu kesimpulan dengan menggunakan hal-hal yang dianggap benaritu. Sejakdigunakannya metode ilmiah didalam penelitian ilmiah, dimulailah ipa modernyang kemudian berkembang sangat pesat. Perintis-perinyis ipa modern ialahGalililoe Galililei 1564-1642, Isaac Newton 1642-1727 dan Robert Boyle1626-16910, sedangkan yang khusus dalam ilmu kimia ialah Antoine LurenteLavoiser 1743-1793. Lavoiser melaluieksperimen-eksperimen yang dilakukannya berulang-ulang telah dapat membuktikanbahwa pada proses pembakaran terjadi reaksi antara bahan yang dibakan dennganoksigen yang terdapat di hawa udara jadi bukan karena bahan yang dibakartersebut mengandung flogiston seperti anggapan orang-orang penemuanya itu lavoiser telah membukatikan bahwa teori flogistonitu salah dan sebagai gantinya dikemukakan teori oksigen yang masih berlakusampai saat ini. Sukses lavoiser ini diperoleh karena dia menggunakan metodeilmiah dalam penelitiannya. Adapunlangkah-langkah didalam metode ilmiah adalah 1. Perumusanmasalah 2. PenyusunanKerangka Berpikir/ Dasar Teori 3. PenarikanHipotesis 4. Eksperimen/Percobaan 5. AnalisisData 6. PenarikanKesimpulan menjadi hasil teori ilmiah DAFTARPUSTAKA Ahmadi,Abu, dkk. 2004. Ilmu Alamiah Rineka Cipta. Darmadi,Hamid. 2012. Metode Non April 2013, 1229]. Nurdiansyah,Dhany. 2013. Pengertian Metode [6 April2013, 1302] Purnama,Heri. 2008. Ilmu Alamiah Rineka Cipta. SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Perbedaan metode ilmiah dengan metode non ilmiah? INI JAWABAN TERBAIK 👇 1. Metode ilmiah adalah metode sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan Metode tidak ilmiah adalah metode yang digunakan untuk memecahkan masalah. Namun, untuk menyelesaikan masalah tersebut, ia hanya mengandalkan pendapat atau asumsi para pemikir atau penguasa yang dianggap benar. Namun, asumsi ini tidak dapat dibuktikan kebenarannya. A. Pengertian metode Ilmiah dan non ilmiah. 1. Metode Ilmiah Metode Ilmiah merupakan suatu kaidah bersistem yang digunakan oleh para ilmuan bakal menyelesaikan penyakit yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Metode ilmiah merupakan persaudaraan struktur kerja yang tidak boleh dipisahkan. Metode Ilmiah adalah pendirian cak bagi menunjukkan dan memberikan bukti akan kebenaran suatu teori dan atau pernyataan terkait dengan yang akan dikemukakan. Satu Penelitian Ilmiah akan berhasil dengan baik apabila dilakukan dengan struktur metode ilmiah, sama dengan Perumusan masalah, Penyusunan Lembaga Berpikir dalam-dalam/ Sumber akar Teori, Penarikan Hipotesis, Eksperimen/Percobaan, Kajian Data, Penarikan Kesimpulan 2. Metode Non Ilmiah Metode non ilmiah merupakan suatu prinsip yang digunakan kerjakan memecahkan kelainan. Hanya dalam pemecahan masalah tersebut tetapi berdasarkan pada pendapat atau anggapan berusul para filsuf atau terbit para penguasa yang dianggap moralistis. Padahal anggapan itu belum tentu dapat dibuktikan kebenarannya. B. Perbedaan metode ilmiah dan non ilmiah. 1. Metode Ilmiah Suatu Penyelidikan Ilmiah akan berhasil dengan baik apabisa dilakukan dengan struktur metode ilmiah. Struktur metode ilmiah n kepunyaan beberapa awalan sebagai berikut a. Perumusan ki kesulitan Formulasi masalah merupakan ancang untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga keburukan tersebut menjadi jelas batasan, takhta, dan alternatif cara untuk memecahkannya. Perumusan masalah juga bermanfaat soal mengenai suatuobjek secara tertulis, sehingga dapat diketahui faktor-faktor nan berhubungan dengan korban tersbut. b. Penyusunan Tulangtulangan Berpikir/ Bawah Teori Penyusunan Buram berpikir yaitu argumentasi yang menjelaskan nikah antara plural faktor nan berkaitan dengan korban dan dapat menjawab permasalahan. Keterangan keterangan dalam menyusun suatu bawah teori dapat diperoleh terbit anak kunci-buku pemberitahuan hasil penyelidikan insan bukan. Wawanrembuk dengan tukang, atau melalui pengamatan sewaktu observasi di lapangan. Radiks teori berguna ibarat dasar menarik hipotesis. c. Penarikan Hipotesis Dugaan yakni jawaban temporer atau dugaan terhadap permasalahan atau soal nan diajukan berlandaskan kesimpulan rang berpikir/dasar teori. Dikatakan sebagai jawaban sementara karena postulat ini plonco mengandung kebenarannya yang berperilaku logis dan teoritis. Kebenarannya belum berwatak empiris, karena belum terbukti melalui eksperimen. d. Eksperimen/Percobaan Bakal menguji premis boleh dilakukan dengan mengerjakan observasi dan percobaan atau eksperimen. Bermula eksperimen atau percobaan tersebut akan diperoleh data. Data inilah yang akan dianalisa kerjakan menggampangkan penarikan inferensi. Internal melakukan eksperimen diperlukan sejumlah fleksibel penelitian. Elastis penelitian adalah faktor-faktor yang berpengaruh dalam satu eksperimen. Variabel penelitian tersebut ditetapkan oleh pemeriksa cak bagi dipelajari. Dengan adanya lentur studi akan diperoleh amanat akan halnya faktor-faktor yang berpengaruh dalam eksperimen sehingga lebih mudah bakal menyentak inferensi. Jenis-jenis penelitian sebagai berikut a Variabel Bebas yakni variabel yang sengaja dibuat tidak sama privat eksperimen. b Variabel Terikat yaitu elastis yang unjuk akibat perlakuan berpunca laur nonblok. c Variabel Dominasi adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga relasi lentur bebas terhadap elastis terbawa tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. e. Analisis Data Data diperoleh dari hasil eksperimen. data hasil eksperimen dibedakan menjadi 2 1 Data kualitatif yaitu data yang tidak disajikan dalam kerangka ponten sahaja kerumahtanggaan rencana deskripsi. Lengkap data ciri morfologi. 2 Data kuantitatif yakni data nan disajikan dalam rencana angka. Teladan data hasil pengukuran jenjang kunarpa suatu tanaman. Dta kuantitatif harus dikerjakan dalam bentuk tabel, grafik, atau tabulasi sehingga mudah dipahami orang lain . f. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan harus mengacu pada hasil eksperimen. Deduksi berpokok suatu penelitian harus diambil beralaskan semua data nan diperoleh. Penarikan konklusi bukan berdasarkan hasil rekayasa atau kkeinginan peneliti. Bukan sekali lagi untuk menuruti kerinduan pihak tertentu dengan cara memanipulasi data. Kesimpulan harus memiliki hubungan nan jelas dengan permasalahna dan hipotesis. Ada 2 kemungkinan yang suka-suka internal pengmbilan penali, yaitu hipotesis diterima dan hipotesis ditolak. 2. Metode Non Ilmiah Suka-suka beberapa pendekatan metode non ilmiah yang banyak digunakan, yaitu; pendapat otoritas, camar duka, rakitan secara kebetulan dan coba-coba Trial and Error, metode a priori dan sebagainya. a. Pendapat Otoritas Pendapat otoritas ilmiah berpunca berpangkal orang-orang yang kebanyakan telah menempuh pendidikan stereotip tertinggi atau orang nan telah mempunyai pengalaman kerja ilmiah privat satu bidang/ilmu. Pendapat-pendapat mereka sering diterima sosok sonder diuji; buruk perut dipandang benar. Sewaktu-waktu ada pendapat yang bukan benar namun karena merupakan pendapat orang yang mempunyai wewenang, manusia awan menganggap pendapat itu suatau kebenaran. Sejarah membuktikan bahwa sebelum diperkenalkan teori Copernicus, orang percaya bahwa rawi ialah satelit semenjak dunia. Bumi adalah ki akal berpokok alam seberinda. Copernicus dan serikat dagang-kawanya dengan gigih membuktikan teori mentah yang sekarang dipercaya kebenarannya bahwa sepatutnya ada bumi dan satelit-planet nan lainya berbutar mengelilingi matahari. Ini sekaligus mengakhiri teori salah nan telah sekian lama selalu dianggap benar karena teori itu bermula bermula orang nan memiliki wewenang. b. Asam garam Bakal memperoleh sesuatu yang mereka inginkan manusia seringkali menunggangi pengalaman-pengalamannya. Contoh misalnya anak katai kerapkali menggunakan pengalaman-pengalamannya bikin mendapatkan sesuatu yang dikehendaki berusul anak adam tuanya. Misalnya; momongan kecil menggunakan pengalamanya bahwa seandainya ia selalu patuh terhadap basyar lanjut usia dan berprestasi gegares mendapat ganjaran dari sosok tuanya. Sebaliknya, kalau ia tidak patuh dan tidak berprestasi kamu kena marah. Dengan pengalaman-pengalaman seperti itu, anak-anak berkiblat tunak dan ingin mendapatkan penampakan yang sebanyak-banyaknya agar memperoleh pujian dan garis hidup dari orang tuanya. Pengalaman memang sama sekali banyak membantu. Tetapi kalau tidak digunakan secara kritis bisa mudarat. Anak kecil yang terbiasa rakus kalau di rumah ; Selalu memilih kue-kue yang besar periode ibunya membagi kue-kue probabilitas anak itu akan memintal kasih yang dibungkus dalam kemasan yang lebih lautan meskipun mungkin isinya barang yang tak berjasa. c. Rakitan Coba-coba Trial and Error Penemuan secara kebetulan banyak terjadi dan banyak diantaranya sangat berguna, Misalnya, Newton menemukan hukum grafitasi bumi tahun ia secara kebetulan melihat biji zakar memanjatkan perkara yang roboh. Archimedes, menemukan dalil Archimedes yang terlampau terkenalitu kontan engkau mandi berendam dalam suatu perumpamaan yang penuh air. Suka-suka sendiri pengidap malaria yang secara kebetulan menemukan obat penyakitnya pada waktu mandi dikolam yang sakti air pahit yang dari dari kulit pohon kina nan pohonya tumbang ke dalam parit. Penemuan-penemuan sebagai halnya itu di peroleh tanpa rencana, tidak pasti, dan bukan melalui ancang-langkah yang sistimati dan terkendali. Rakitan coba-coba trial and error di cak dapat tanpa kepastian untuk memperoleh suatu kondisi tertentu untuk separasi satu masalah. Kampanye seperti ini galibnya merupakan serangkaian percobaan tanpa arah dan tanpa keyakinan nan pasti lakukan satu pemecahan masalah. Pemecahan terjadi secara kebetulan pasca- dilakukan serangkaian usaha coba-coba. Penemuan tersebut plong rata-rata tidak efisien dan tidak terkontrol. d. Metode A Priori Metoda a priori sekali lagi disebut metoda firasat. Dalam pendekatan ini orang menentukan pendapat tentang sesuatu berdasar atas pengetahuan yang sedarun didapat dengan cepat tanpa proses dan pemikiran yang matang. Dalil-dalil dan penali nan diterima menurut metode tersebut belaka bersandar alasan nan bukan dipertimbangkan dengan camar duka. C. Memahami Metode Ilmiah. Kronologi konseptual pikir manusia dimualai berbunga zaman Babilonia kurang makin 650SM dimana insan percaya pada legenda, ramalan asib berlandaskan perbintangan. Sampai-sampai berkepastian adanya banyak betara. Mualamat itu mereka terima dengan bervariasi cara, antara bukan 1. Prasangaka Merupakan suatu anggapan benar padahal baru adalah peluang etis atau kadang-kadang malah tidak mana tahu etis. Contoh, lega zaman Babilonia, insan percaya bahwa hujan bisa turun berpokok surge sampai kebumi menerobos jendela-tingkap yang terserah di langit. Dengan prasangka, orang gelojoh mengambil keputusan yang keliru. Prasangka hanya berguna bagi mencari kebolehjadian suatu kesahihan. 2. Insting Yaitu suatu pendapat seseorang yang diangkat bermula erbendaharaan pengetahuannya terdahulu melalui suatu proses yang tidak disadari. Kaprikornus, seolah-olah begitu sekadar muncul pendapat itu tanpa difikir. Wara-wara yang dicapai denngan prinsip demikian sukar dipercaya, idiom-ungkapan caruk pula masuk akal sekadar belum tentu seia dengan kenyataan. Contoh, koteng astrolog disamping rumusannya sering menggunakan intuisinya dalam memberikan ramalan nasib seseorang. 3. Trial and error Yaitu metode coba-coba maupun untung-untunngan. Cara ini bisa diibaratkan seperti mana seekor anjing nan menyedang meraih pisang n domestik sebuah kerangken dari percobaab Kohler, koteng psikolog Jerman. Beruk itu dengan prinsip coba-coba akhirnya dapat juga meraih pisang dengan menggunakan tongkat. Banyak rakitan hasil “sungguhan and error ” lalu bermanfaat bagi manusia, misalnya, ditemukannya rendaman kulit kina untuk pengasosiasi malaria. Penemuan dengan cara coba-coba ini jelas tidak efisien sebagai suatu kaidah untuk mencari kebenaran. Pada zaman Yunani manusia cenderung untuk mengikuti wangsit semenjak para pandai piker alias para penguasa. Namun, ramalan-visiun ini ternyata banyak yang keliru karena juru-ahli piker itu bersisa mengandalkan atas pemikiran atau akal bulus sehat, dan validitas yang dianut itu adalah yang timbrung akalnya. Contohnya, saban hari kita mematamatai matahari bersumber pecah timur lalu terbenam dari barat. Maka masuk akallah bila dikatakan bahwa matahari beredar mengelilingi bumi. Pengetahuan yang didapat dengan cara tersebut diatas terdaftar lega golongan pengetahuan yang tidak ilmiah. Butir-butir dapat dikatakan ilmiah bila pengetahuan itu memenuhi 4 syarat yaitu 1. Bebas Artinya pengetahuan itu sesuai objeknya, maksudnya adalah bahwa kesesuaian atau dibuktikan denga hasil pengindraan. Lengkap, Galileo dapat dianggap tokoh perintis ilmu takrif khususnya IPA karena ia kosen menentang kepercayaan yang ada pada masa itu yang berlawanan berbunga hasil pengamatannya. Sira mengajarkan pada murid0muridnya bakal tidak begitu belaka mempercayai visiun Aristoteles dan sepatutnya melakukan eksperimen serta membuat penali atas obserfasinya itu. Singkatnya, Galileo mendambakan keabsahan yang objektif atas sumber akar empiri. 2. Metodik Artinya takrif itu diperoleh dengan memperalat kaidah-cara tertentu dan terkontrol . 3. Sitematik Artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun n domestik suatu system, tidak berdiri koteng satu dengan yang lain ganti berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya yakni satu keekaan yang utuh. 4. Berlaku umum Artinya pengetahuan itu tidak semata-mata berlaku atau dapat diamati maka dari itu seseorang ataupun maka dari itu sejumlah orang saja, sekadar semua orang dengan mandu eksperimentasi yang selaras akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Contoh melalui teropongnya Galileo menemukan adanya argo-gunung di wulan. Pengetahuan ini tak tetapi berlaku untuk Galileo doang setiap orang bila menggunakan teropong yang setimpal dengan prinsip yang sama akan memperoleh pengetahuan yang setara, adalah bahwa di bulan ada rangkaian gunung. D. Memahami metode ilmiah bagaikan asal IPA Fowler mengatakan bahwa IPA yaitu ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala materialisme dan didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi. Sedangkan Nokes didalam bukunya “Science in Education” menyatakan bahwa IPA ialah proklamasi teoritis yang diperoleh dengan metode eksklusif. Kedua perbedaan diatas sememangnya tidak berbeda. Memang benar bahwa IPA merupakan satu ilmu teoritis, saja teori tersebut didasarkan atas pengamatan percobaan-percobaan terhadap gejala-gejala alam. Betapapun indahnya suatu teori dirumuskan, tidaklah dapat dipertahankan jikalau tidak sesuai dengan hasil-hasil pengamatan atau observasi. Fakta-fakta tentang gejala kebendaan alias alam diselidiki, dan diuji berulang-ulang melalui percobaan-percobaan eksperimen, kemudian beralaskan hasil eksperimen itulah dirumuskan publikasi ilmiahnya atau teorinya. Teori pun tidak berdiri seorang. Teori cerbak didasari oleh satu hasil pengamatan. Lengkap 1. Maxwell tidak akan sampai menyusun teori gelombang elektronik elektromagnetik, takdirnya seandainya Faraday lain berhasil privat percobaan-percobaannya mengenai induksi elektromagnetik. 2. Planet Neptunus tidak akan diketemukan secara teoritis seandainya sebelumnya bukan suka-suka pengamatan yang menyaksikan satu ketaknormalan intern lintasan planet-bintang siarah lainnya. Jadi dapatlah disetujui bahwa ipa adalah suatu amanat teori nan diperoleh atau disususn dengan kaidah yang khas khusus, yaitu berbuat observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikiana selanjutnya kait-mengkait antara cara yang satu dengan cara yang tidak. Pendirian untuk memperoleh ilmu nan begini terkenal dengan stempel metode ilmiah. Metode ilmiah pada dasarnnya merupakan suatu cara yang mantiki untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Metode ilmiah inilah merupakan bawah metode yang digunakan privat IPA. Sejak abad ke 16 para ilmuan mulai menunggangi metode itu ddalam mempelajari pataka semesta ini. Mereka menyadari adanya suatu penyakit. Pemecahan komplikasi itu dilakukan tahap demi tahap dengan usap anju-langkah nan masuk akal, dikumpulkannya fakta-fakta yang berkaitan dengan keburukan tersebut, mengujinya berulang-ulang melampaui eksperimen tersebut yang diyakini kebenarannya. Pendekatan yang digunakan kadang-kadang berperilaku induktif dan kadang-kadang bersifat deduktif. Pendekatan induktif iaalah menjumut kesimpulan umum berdasar mulai sejak sekumpulan oengetahuan, sedangkan yang bersifat deduktif ialah berdasarkan peristiwa-hal nan sudah dianggap benar diambil satu kesimpulan dengan menunggangi kejadian-peristiwa yang dianggap bermoral itu. Sejak digunakannya metode ilmiah didalam eksplorasi ilmiah, dimulailah ipa maju nan kemudian berkembang sangat pesat. Peneroka-perinyis ipa modern yaitu Galililoe Galililei 1564-1642, Isaac Newton 1642-1727 dan Robert Boyle 1626-16910, sementara itu yang khusus dalam ilmu kimia ialah Antoine Lurente Lavoiser 1743-1793. Lavoiser melalui eksperimen-eksperimen yang dilakukannya repetitif-ulang mutakadim dapat membuktikan bahwa pada proses pembakaran terjadi reaksi antara bulan-bulanan nan dibakan denngan oksigen yang terdapat di suhu udara bintang sartan bukan karena bahan nan dibakar tersebut mengandung flogiston sama dengan anggapan orang-orang sebelumnya. Beralaskan penemuanya itu lavoiser sudah membukatikan bahwa teori flogiston itu salah dan bak gantinya dikemukakan teori oksigen yang masih berlaku setakat sekarang. Sukses lavoiser ini diperoleh karena sira memperalat metode ilmiah kerumahtanggaan penelitiannya. Mengenai persiapan-awalan didalam metode ilmiah yakni 1. Perumusan kelainan 2. Penyusunan Tulang beragangan Berpikir/ Dasar Teori 3. Penarikan Premis 4. Eksperimen/Percobaan 5. Amatan Data 6. Penarikan Inferensi menjadi hasil teori ilmiah DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu, dkk. 2004. Hobatan Alamiah Dasar. Jakarta Rineka Cipta. Darmadi, Hamid. 2012. Metode Non April 2013, 1229]. Nurdiansyah, Dhany. 2013. Pengertian Metode Ilmiah. file///I/ [6 April 2013, 1302] Purnama, Heri. 2008. Guna-guna Alamiah Dasar. Jakarta Rineka Cipta. Tags KuliahMetode PenelitianPenelitian A. Ciri-ciri Metode Ilmiah 1. Empiris Metode ilmiah merupakan empiris. Artinya, situasi itu bergantung pada pengamatan langsung dari dunia, dan meremehkan asumsi nan bertentangan dengan fakta yang dapat diamati. Ini berbeda dengan metode yang mengandalkan akal kalis termasuk yang diusulkan oleh Dataran tinggi dan dengan metode yang mengandalkan faktor subjektif emosional alias lainnya. 2. Direplikasi Percobaan ilmiah dapat direplikasi. Artinya, kalau orang tidak menduplikat percobaan, ia akan mendapatkan hasil yang sama. Para jauhari seharusnya mempublikasikan cukup metode mereka sehingga bani adam lain, dengan pelatihan yang tepat, bisa meniru hasil. Ini berbeda dengan metode nan mengandalkan pengalaman yang unik kerjakan cucu adam tertentu atau keropok kecil khalayak. 3. Provisional Hasil yang diperoleh melalui metode ilmiah berkarakter provisional; mereka ataupun semoga terbuka kerjakan pertanyaan dan perdebatan. Jika data baruncul yang bertentangan teori, teori yang harus diubah. Misalnya, teori phlogiston api dan pembakaran ditolak ketika bukti terhadap itu muncul. 4. Pamrih Metode ilmiah adalah tujuan. Hal ini bergantung pada fakta dan bumi begitu juga itu, enggak lega keyakinan, kerinduan atau keinginan. Para ilmuwan berusaha dengan berbagai rupa tingkat keberhasilan untuk menghapus distorsi mereka ketika melakukan pengamatan. 5. Sistematis Sepantasnya, metode ilmiah adalah bersistem; merupakan, hal itu bergantung puas riset yang direncanakan dengan hati-hati bukan sreg pengamatan rambang atau sembarangan. Sahaja demikian, ilmu pengetahuan dapat dimulai mulai sejak beberapa pengamatan acak. Isaac Asimov mengatakan bahwa kalimat yang minimal menyeret cak bagi mendengar dalam aji-aji proklamasi tidak “Eureka!” tapi “Itu Setelah pemberitahuan ilmuwan sesuatu yang mengelakkan, ia melanjutkan untuk menyelidiki secara sistematis. D. Molekul-unsur Metode Ilmiah Sebelum membahas mengenai contoh metode ilmiah, alangkah baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu zarah-atom metode ilmiah, nan terdiri dari  Perwatakan Harapan terbit karakterisasi di sini adalah rasam-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek diidentifikasi dan diteliti melewati pengukuran dan pengamatan.  Hipotesis Sebelum mendapatkan suatu deduksi, sebelumnya karuan ada dugaan-asumsi teoritis sementara yang mengasihkan penjelasan mulai sejak hasil pengukuran. Hal inilah yang dimaksud dengan hipotesis.  Ancangan Prediksi mengandung signifikansi ialah penalaran logis nan diperoleh dari hipotesis.  Eksperimen Yang dimaksud dengan eksperimen adalah percobaan buat berbuat pengujian terhadap koneksi prediksi dan hipotesis dengan karakterissasi.  Evaluasi dan tubian Maksud semenjak evaluasi di sini adalah mengerjakan penilaian terhadap ketepatan prediksi dan hipotesis beralaskan hasil saat melakukan eksperimen dan melakukan pengualangan terhadap episode-penggalan tertentu kalau belum diperoleh hasil yang sesuai. Kriteria Metode Ilmiah Metode Ilmiah memiliki kriteria tertentu yang biasanya akan lebih mudah jika dijelaskan menggunakan suatu teladan metode ilmiah. Kriteria-kriteria tersebut antara bukan  Berdasarkan fakta Internal mengambil penali dan melakukan analisa bukan sekadar bersendikan pendapat peneliti namun harus berlandaskan bukti nan nyata.  Bebas berpunca prasangka Peneliti tak dapat n kepunyaan prasangka tertentu pada saat melakukan eksperimen. Eksperimen harus dijalankan secara netral walaupun hasil dari eksperimen tersebut tidak setara dengan hipotesis yang pemeriksa miliki.  Memperalat pendirian-prinsip amatan Prinsip-prinsip kajian digunakan kerjakan melakukan penarikan kesimpulan nan sesuai dengan metode ilmiah, yang artinya kejelasan belai kejadian dan berpikir dalam-dalam silam dibutuhkan bikin memberikan penjelasan terhadap suatu fenomena fisika. Relasi antara komponen beserta komponen-suku cadang permasalahan harus dapat dijelaskan dengan runtut dan diketahui dengan jelas.  Perumusan Masalah atau pembuatan hipotesis Pembuatan premis alias perumusan komplikasi diperlukan untuk mengklarifikasi terjadinya suatu fenomena tunggul.  Menggunakan ukuran objektif Dalam melakukan metode ilmiah, kita membutuhkan ukuran independen bukan ukuran subjektif ketika mengerjakan sebuah eksperimen. Dengan menunggangi format adil, hasil eksperimen akan mudah masin lidah maka dari itu individu lain karena lega dasarnya mereka memiliki pemikiran nan setolok. Sebisa mungkin jauhkanlah eksperimen semenjak pemikiran subjektif penyelidik. Dimensi nan berwatak objektif antara enggak satuan kilogram kerjakan mengukur komposit benda dan ketengan meter yang berfungsi bakal mengukur panjang benda. Sedangkan format subjektif misalnya jengkal atau depa yang digunakan bikin menyukat panjang benda sehingga tak diperoleh pengukuran yang tepat.  Menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif dalam mengerjakan eksperimen Dengan menggunakan teknik kuantitatif dan pemikiran nan netral akan diperoleh hasil yang dapat dipedulikan secara umum. Jika hasil dari eksperimen tersebut rumpil dideskripsikan dengan menggunakan teknik kuantitatif, penyelidik dapat menggunakan teknik kualitatif. Metode Ilmiah  Bersifat analistis dan kritis Dengan melakukan eksperimen dan observasi maka akan diperoleh hasil yang akurat dan relevan.  Bersifat masuk akal Persiapan-langkah yang dilakukan maka dari itu para pemeriksa dalam mengerjakan metode ilmiah harus bersifat logis bukan berdasarkan suatu hal nan tidak dapat dikabulkan oleh akal afiat atau hati kecil.  Berperilaku obyektif Kesimpulan berpangkal hasil eksperimen harus bersifat netral yang artinya dapat diterima secara universal dan tidak yaitu hasil konspirasi peneliti.  Bersifat empiris Hasil berbunga eksperimen diperoleh berdasarkan bukti nan suka-suka dan situasi yang benar-moralistis terjadi. Bukan beralaskan opini atau pendapat dari peneliti ataupun basyar lain.  Berkepribadian kamil Dalam mengerjakan pengkajian, harus dapat menjelaskan konsep bagaimana fakta-fakta tersebut terjadi dan keterkaitan antara fakta-fakta yang ada, jadi tidak hanya terbatas berdasarkan fakta yang dapat dilihat secara nyata atau dirasakan. Contoh Metode Ilmiah Buat kian mencerna mengenai pengertian metode ilmiah, presentasi memperalat hipotetis metode ilmiah akan kian melajukan Sira dalam melakukan pemahaman. Di bawah ini merupakan abstrak metode ilmiah ilmu hayat akan halnya yuridiksi tingkah kayun manusia terhadap pertumbuhan pohon. I. Observasi Awal Pengaruh tingkah kayun manusia terhadap pertumbuhan dan jalan tumbuhan II. Rumusan Ki kesulitan 1. Apakah tingkah laku manusia berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kronologi tumbuhan ? 2. Apakah perbedaan antara tumbuhan nan mendapatkan perawatan dengan baik dengan tanaman yang lain dirawat makanya manusia. III. Perumusan Hipotesis Kemungkinan tumbuhan akan tumbuh dengan subur maka dari itu konservasi nan dilakukan insan IV. Eksperimen 1. Pamrih Bakal mengetahui dominasi tingkah larap makhluk terhadap pertumbuhan dan kronologi tumbuhan 2. Alat dan bahan lakukan mengerjakan eksperimen antara bukan 2 buah pot dengan matra nan setara 2 biji kemaluan tumbuhan nan sebabat jenis dan ukurannya Pupuk Air Tanah Perlengkapan catat 3. Mandu Kerja pot 1 diisi petak, jamur, pokok kayu kemudian disiram pot 2 diisi kapling, sonder diberi pupuk, tanaman kemudian disiram Perlakukan tanaman pada jambangan 1 dengan baik dengan cara menyiramnya secara integral sedangkan tumbuhan pada jambangan 2 biarkan tanpa melakukan perawatan apapun Amati dan bandingkan kedua tanaman dalam saban pot mulai bermula batang, daun dan bunganya V. Analisis Hasil Pokok kayu plong pot 1 tumbuh dengan berlambak baik sreg bagian buntang, patera dan bunganya. Tanaman pada botol 2 tampak layu dan tidak tumbuh dengan baik pada adegan daun, batang dan bunganya VI. Inferensi Berdasarkan eksperimen dan hasil nan diperoleh dapat ditarik kesimpulan jika tingkah kayun basyar sangat berwibawa terhadap pertumbuhan dan urut-urutan tumbuhan. Itulah contoh metode ilmiah sederhana dalam bidang guna-guna biologi. Penjelasan di atas yaitu signifikansi metode ilmiah beserta dengan unsur-molekul, karakteristik, tolok, langkah-anju pembuatannya nan dilengkapi dengan contoh metode ilmiah. Sepatutnya bermanfaat. CONTOH NON ILMIAH Minggu pagi kelabuKuberjalan tiada karuanKilangangin kincir sejuk menerpa rambutkuBaawa aku ketepi jalan ituBus nangkring tepat didepankuKu melangkah naik, terlampau duduk dibangkuKubuka tingkapan kacaPandanganku lempar keluar sanaMataku terbelalakSaat mematamatai balihonyaYa, itu diaDia yang membuatku sebagaimana iniBeliau yang menghancuurkan hidupkuDia nan porak-porandakan keluargakuKarena dia kami miskinKaren adia kami melaratKu jangkau wajahnyaKucakar dia dengan kuku-kukukuHahahahahaAku ketawa penuh kepuasan REFERENSI Ahmadi, Abu, dkk. Alamiah Dasar. Jakarta Rineka Cipta. Darmadi, Hamid. Non Ilmiah. .[6 April 2013, 1229]. Nurdiansyah, Dhany. 2013. Signifikasi Metode Ilmiah. file///I/ April 2013, 1302] Purnama, Heri. Alamiah Dasar. Jakarta Rineka Cipta. V

pengertian metode ilmiah dan non ilmiah